Mengenal Retardasi Mental dan Penanganannya

Retardasi mental
Retardasi mental merupakan sebuah kelemahan jiwa dengan inteligensi yang tidak normal atau kurang semenjak masa perkembangan, yaitu sejak dilahirkan ataupun sejak masih anak-anak. Pada umumnya ada perkembangan mental yang dinilai kurang secara menyeluruh, namun gejala yang inti yaitu intelegensi yang mengalami keterbelakangan. Gangguan mental yang satu ini juga bisa disebut juga sebagai oligofrenia.

Gangguan mental ini adalah sebuah kelemahan yang terjadi kepada fungsi intelek. Kemampuan jiwa mengalami kegagalan untuk berkembang dengan normal. Intelegensi, mental, kemauan dan juga perasaannya berada di dalam tingkat yang masih begitu rendah, sehingga si penderita bisa mengalami hambatan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Faktor penyebab retardasi mental:
  • Infeksi ataupun intoksinasi
Infeksi yang terjadi di dalam masa prenatal bisa memberikan akibat buruk di perkembangan janin, yakni kerusakan pada jaringan otak. Begitu juta dengan adanya intoksinasi, yang bisa membuat jaringan otak menjadi rusak yang di akhirnya bisa menyebabkan retardasi mental ini.
  • Penyebab fisik yang lainnya
Di saat proses kelahiran, kepala dari bayi bisa mengalami beberapa tekanan sehingga bisa menyebabkan pendarahan pada otak. Kemungkinan juga bisa terjadi adanya kekurangan oksigen yang bisa mengakibatkan terjadinya degerenasi seluruh sel korteks otak yang nantinya bisa menyebabkan gangguan mental ini.
  • Penyakit dalam otak yang nyata
Dalam hal ini, gangguan mental ini bisa terjadi dikarenakan oleh reaksi seluruh sel pada otak yang nyata yang bisa bersifat degenerative, radang, dll. Penyakit pada otak yang ada sejak masa kelahiran bisa mengakibatkan si penderita mengalami masalah ini.
  • Pengaruh prenatal ataupun penyakit
Kondisi yang satu ini memang diketahui telah muncul sejak berada di kandungan, namun tak diketahui etiloginya, termasuk juga dengan cranial primer dan juga defek congenital yang tidak diketahui apakah penyebabnya.

Penanganan pada retardasi mental:

Penanganan kepada para penderita keterbelakangan mental seperti ini bukan cuma tertuju kepada si penderita saja, akan tetapi juga kepada para orang tua mereka. Kenapa bisa begitu? Siapapun orang itu pastinya ia akan mengalami dan juga mempunyai beban mental dan social yang sangat berat apabila anaknya yang menderita retardasi mental. Ditambah lagi bila termasuk di dalam kategori yang berat ataupun justru sangat berat. Maka dari itu, di sini peran orang tua yang sangat besar sangatlah diperlukan dan mereka juga membutuhkan kesiapan dari sisi teknis ataupun psikologis. Maka dari itu mereka harus memperoleh layanan bimbingan konseling, yang dimaksudkan secara pragmatis dan juga fleksibel dengan tujuan untuk membuat para orang tua si penderita sanggup menangani beban psiko social yang akan mereka tanggung.

Referensi :
  1. http://id.wikipedia.org/wiki/Retardasi_mental